logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMembekali Pelajar dengan...
Iklan

Membekali Pelajar dengan Kecakapan Digital Komputasi Awan

Dunia pendidikan perlu membekali ketrampilan baru dalam teknologi digital bagi para siswa. Dukungan industri dibutuhkan untuk melahirkan talenta digital.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Director of AWS Training and Certification Asia Pasifik dan Jepang Andrew Sklar berfoto bersama tim dari SLB Negeri 2 Bantul yang menjadi juara 1 Cloud Computing Club Competition, Regional Daerah Istimewa Yogyakarta, Kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang diumumkan di Yogyakarta, Selasa (14/2/2023). Lewat program Laptop for Builders, AWS memberikan pelatihan dasar-dasar web dan komputasi awan bagi pelajar SMA/SMK/MA dan pondok pesantren, guru, serta siswa penyandang disabiltas sejak tahun 2020.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Director of AWS Training and Certification Asia Pasifik dan Jepang Andrew Sklar berfoto bersama tim dari SLB Negeri 2 Bantul yang menjadi juara 1 Cloud Computing Club Competition, Regional Daerah Istimewa Yogyakarta, Kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang diumumkan di Yogyakarta, Selasa (14/2/2023). Lewat program Laptop for Builders, AWS memberikan pelatihan dasar-dasar web dan komputasi awan bagi pelajar SMA/SMK/MA dan pondok pesantren, guru, serta siswa penyandang disabiltas sejak tahun 2020.

Berselancar di dunia maya, membuka website hingga aplikasi, dan menyimpan data dengan memanfaatkan komputasi awan atau cloud computing menjadi aktivitas keseharian guru dan siswa. Perkembangan teknologi digital yang pesat membutuhkan kecakapan digital, tak sekadar menjadi pengguna. Kemampuan mencipta dan berdaya sehingga memiliki masa depan lebih baik dengan keterampilan digital juga jadi hal penting bagi generasi muda.

Kehadiran teknologi digital menerobos keterbatasan dan menghadirkan peluang inklusif dalam pembelajaran hingga kelak memasuki dunia kerja. Kemudahan hidup dan peluang kerja terkait teknologi digital tak hanya dimiliki para siswa reguler, namun kini juga memberi ruang kreativitas sama bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) atau penyandang disabilitas.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan