Kembali ke Rencana Tata Ruang untuk Mitigasi Bencana
Hampir 100 kejadian yang mayoritas merupakan bencana hidrometeorologi terjadi di awal tahun 2023. Sudah saatnya setiap daerah kembali ke rencana tata ruang untuk mitigasi bencana dan melakukan pembangunan ke depan.
Krisis iklim yang tengah terjadi saat ini telah meningkatkan angka kejadian bencana hidrometeorologi secara global, termasuk di Indonesia. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan setiap tahun bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan abrasi, di Indonesia mengalami tren peningkatan.
Sepanjang 2022, BNPB mencatat terdapat 3.545 kejadian bencana di Indonesia. Dari total kejadian tersebut, banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di berbagai wilayah, yakni 1.532 kejadian. Kemudian kejadian lainnya antara lain cuaca ekstrem (1.068), tanah longsor (634), kebakaran hutan dan lahan/karhutla (252), gelombang pasang dan abrasi (26), serta kekeringan (4).