logo Kompas.id
HumanioraKuasa Secangkir Kopi
Iklan

Kuasa Secangkir Kopi

Kekuasaan kadang senyap, tapi mampu menekan hingga rasanya sesak. Kalau salah langkah, kekuasaan bisa membunuh atau bahkan menjauhkan dari sosok kita yang sebenarnya. Film ”Autobiography” mencuplik sisi kelam kekuasaan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Suasana konferensi pers film <i>Autobiography</i> di Jakarta, Selasa (17/1/2023). Film ini ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 19 Januari 2023. Adapun film ini telah melanglang buana ke 20-an festival di luar dan dalam negeri, lalu tercatat sebagai salah satu nomine Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Film ini membawa pulang Piala Citra 2022 sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana konferensi pers film Autobiography di Jakarta, Selasa (17/1/2023). Film ini ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 19 Januari 2023. Adapun film ini telah melanglang buana ke 20-an festival di luar dan dalam negeri, lalu tercatat sebagai salah satu nomine Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Film ini membawa pulang Piala Citra 2022 sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik.

Film Autobiography akhirnya pulang kampung setelah melanglang buana ke 20-an festival film di luar dan dalam negeri. Film panjang pertama sutradara Makbul Mubarak ini memotret pertanyaan masa kecilnya; di mana ujung rantai kekuasaan? Siapa yang ada di puncaknya? Kekuasaan itu dimetaforakan dalam hal yang paling subtil, yakni secangkir kopi.

Alangkah tidak sopannya Purnawinata (diperankan Arswendy Bening Swara) ketika dihidangkan secangkir kopi. Alih-alih bilang terima kasih, dia berujar, ”Sejak kapan saya minum kopi?”

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan