logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBerdayakan Masyarakat untuk...
Iklan

Berdayakan Masyarakat untuk Mengatasi Krisis Air Bersih

Air bersih dan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan vital di masyarakat, tetapi masih banyak wilayah yang terkendala akses ini. Upaya mengelola tata kelola air dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Penjual air keliling mengisi air ke dalam jeriken dari bak penampungan di Jalan Inspeksi Kali Duri, Pejagalan, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2016). Penjual air keliling membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Saat ini program perpipaan air bersih untuk warga terhambat oleh terbatasnya sumber bahan baku.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD) 18-03-2016

Penjual air keliling mengisi air ke dalam jeriken dari bak penampungan di Jalan Inspeksi Kali Duri, Pejagalan, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2016). Penjual air keliling membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Saat ini program perpipaan air bersih untuk warga terhambat oleh terbatasnya sumber bahan baku.

JAKARTA, KOMPAS β€” Krisis ketersediaan air bersih dan buruknya sanitasi masih menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat global, termasuk Indonesia. Aspek pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan perubahan perilaku kebersihan dan sanitasi secara partisipatif dinilai dapat mengatasi permasalahan ini.

Ketua Bidang Kesehatan dan Water Hygiene Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PP PMI) Fachmi Idris mengemukakan, air bersih merupakan salah satu kebutuhan vital di masyarakat. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2019 mencatat, sebanyak 2,2 miliar orang atau seperempat populasi dunia masih kekurangan air minum yang aman dikonsumsi.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan