Riset Baterai di Indonesia Terus Berkembang
Riset akan teknologi dan material baterai terus dikembangkan di Indonesia. Sejumlah hasil, antara lain, baterai sudah bisa dibuat menggunakan nikel dan kobalt saja.
JAKARTA, KOMPAS β Inovasi terus dikembangkan menuju transisi energi. Kini, penelitian menunjukkan bahwa pembuatan baterai litium cukup dengan nikel dan kobalt saja. Pembuatan baterai tidak perlu menyertakan mangan seperti sebelumnya. Hal ini membawa angin segar bagi produksi baterai dalam negeri karena tidak perlu menunggu impor mangan.
βMemang idealnya baterai litium itu menggunakan nikel, mangan, dan kobalt atau disingkat NMC. Penelitian yang kami kembangkan juga menemukan bahwa baterai sudah bisa menggunakan nikel dan kobalt saja,β kata Corporate Engagement National Battery Research Institute (NBRI) Baihaqi Muhammad pada Rabu (14/12/2022) di Jakarta. Ia berbicara dalam kegiatan Konferensi Internasional Teknologi dan Bahan Material Lanjutan (ICAMT).