Bergesernya konsorsium hilirisasi nikel Indonesia dari Korea Selatan ke China seharusnya memberikan dampak positif bagi Indonesia.

Pabrik sel baterai HLI Green Power, ”joint venture” Hyundai-LG, telah beroperasi sejak Juli 2024. Sementara kabar mundurnya LG terkait dengan proyek Titan.

Perusahaan asal China Zhejian Huayou menggantikan konsorsium LG dari Korea Selatan yang cabut dari proyek baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.

Realisasi investasi pada triwulan pertama mencapai Rp 465,2 triliun atau sekitar 24,4 persen dari target sepanjang 2025.

Kebijakan tarif AS memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjaring relokasi manufaktur baterai kendaraan listrik dari China.

Di tengah kinerja ekspor otomotif nasional yang relatif menurun, permintaan mobil listrik hibrida Toyota meningkat 111 persen.

Produksi nikel penting untuk mengontrol harga komoditas. Namun, pembatasan jangan sampai mengganggu jalannya program hilirisasi.

Selama ini mereka lebih fokus pada pengembangan teknologi hibrida dan hidrogen, yang meskipun inovatif, kurang sejalan dengan tren kendaraan listrik global.