logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKolaborasi Pembelajaran...
Iklan

Kolaborasi Pembelajaran Mengarungi Arus Perubahan

Pandemi Covid-19 dalam 2,5 tahun terakhir telah mengakselerasi transformasi pembelajaran. Tanpa kolaborasi, perubahan cepat yang sulit diprediksi ini rentan memicu beragam persoalan yang makin rumit diatasi.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bimo Primo Aji sedang mengerjakan soal ujian di SMAN 66 Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/11/2022). Seluruh Sekolah Negeri di DKI Jakarta diwajibkan untuk menerima anak berkebutuhan khusus (ABK). Merujuk pada Pasal 8 Ayat a Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru DKI Jakarta, ABK dan disabilitas bisa mendaftar di sekolah reguler melalui jalur afirmasi.
IVAN DWI KURNIA PUTRA

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bimo Primo Aji sedang mengerjakan soal ujian di SMAN 66 Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/11/2022). Seluruh Sekolah Negeri di DKI Jakarta diwajibkan untuk menerima anak berkebutuhan khusus (ABK). Merujuk pada Pasal 8 Ayat a Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru DKI Jakarta, ABK dan disabilitas bisa mendaftar di sekolah reguler melalui jalur afirmasi.

Siap atau tidak, gelombang disrupsi akan datang membawa arus perubahan di dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 dalam 2,5 tahun terakhir telah mengakselerasi transformasi pembelajaran. Tanpa kolaborasi, perubahan cepat yang sulit diprediksi ini rentan memicu beragam persoalan yang makin rumit diatasi.

Pandemi memberikan banyak pelajaran berharga. Bukan hanya menunjukkan ketidaksiapan infrastruktur dan sumber daya pendidikan menerapkan pembelajaran daring, tetapi juga berbagai tantangan untuk mempersiapkan metode pendidikan lebih matang di masa depan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan