logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTrauma Masa Kanak-kanak...
Iklan

Trauma Masa Kanak-kanak Tingkatkan Risiko Gangguan Mental Saat Dewasa

Mengalami trauma psikologis di masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko gangguan mental secara signifikan saat memasuki masa dewasa. Bahkan, risiko terjadinya gangguan mental ini tiga kali lipat lebih besar.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Syaiful Huda, advokat HIV/AIDS, sudah merasakan gejala mental sejak duduk di bangku SMP. Ia sering mengalami gangguan tidur, perasaan cemas, gelisah, takut, dan perubahan suasana hati.
DENTY PIAWAI NASTITIE

Syaiful Huda, advokat HIV/AIDS, sudah merasakan gejala mental sejak duduk di bangku SMP. Ia sering mengalami gangguan tidur, perasaan cemas, gelisah, takut, dan perubahan suasana hati.

Mengalami trauma psikologis selama masa kanak-kanak secara signifikan dapat meningkatkan risiko gangguan mental saat memasuki masa dewasa. Bahkan, risiko gangguan mental ini tiga kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mengalami trauma selama masa kanak-kanak.

Peningkatan risiko gangguan mental bagi anak-anak yang mengalami trauma psikologis ini terangkum dalam hasil studi terbaru para peneliti di Hospital del Mar Medical Research Institute (IMIM), Spanyol, yang telah diterbitkan di jurnal European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience, Oktober 2022.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan