logo Kompas.id
HumanioraCegah ”Stunting” melalui...
Iklan

Cegah ”Stunting” melalui Makanan Tradisional

Menggiatkan pemanfaaatan pangan lokal bisa menjadi salah satu upaya penanggulangan tengkes di Indonesia.

Oleh
Mis Fransiska Dewi
· 1 menit baca
<i>Chef </i>Komunitas Cengkeh Afo dan Rempah Gamalam Norma A Badu (tengah) menyajikan makanan tradisional di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (29/3/2022). Makanan tradisional mengandung gizi yang diperlukan masyarakat.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Chef Komunitas Cengkeh Afo dan Rempah Gamalam Norma A Badu (tengah) menyajikan makanan tradisional di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (29/3/2022). Makanan tradisional mengandung gizi yang diperlukan masyarakat.

JAKARTA, KOMPAS — Akses terhadap makanan dan minuman sangat erat kaitannya dengan permasalahan gizi. Beberapa penelitian dan kajian ilmiah di sejumlah daerah menunjukkan bahwa pangan, hidrasi, dan kuliner berbasis kearifan lokal dapat menjadi salah satu faktor penanggulangan mencegah tengkes (stunting) di Indonesia.

Saat ini tengkes menjadi isu prioritas karena mengancam generasi masa depan Indonesia. Untuk itu, upaya peningkatan status gizi masyarakat menjadi prioritas pembangunan dengan sasaran utama menurunkan angka stunting. Pemerintah menargetkan prevalensi tengkes turun menjadi 14 persen pada 2024. Angka prevelensi tengkes di Indonesia turun dari 26,92 persen (2020) menjadi 24,4 persen (2021). Namun, angka tersebut masih dinilai tinggi jika dibandingkan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu tidak lebih 20 persen.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan