logo Kompas.id
HumanioraTengkes Membayangi Puncak...
Iklan

Tengkes Membayangi Puncak Bonus Demografi

Hasil Studi Status Gizi Indonesia 2021 mencatat, sekitar satu dari empat anak balita di Indonesia mengalami tengkes. Tantangan tengkes ini membayangi puncak bonus demografi Indonesia sekitar delapan tahun mendatang.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
· 1 menit baca
Suasana Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting (Tengkes) yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Suasana Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting (Tengkes) yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Sekitar satu windu ke depan, Indonesia akan menyambut puncak bonus demografi, yakni saat jumlah penduduk usia produktif diprediksi akan mencapai dua kali lipat dibandingkan penduduk usia anak dan lanjut usia. Namun, di tengah peluang tersebut, Indonesia masih dibayangi problem tengkes.

Hasil Studi Status Gizi Indonesia 2021 mencatat kurang lebih 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami tengkes. ”Stunting berpotensi mendatangkan impact berlipat karena mengganggu perkembangan otak anak hingga mengancam raihan produktivitasnya ketika dewasa kelak,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting (Tengkes) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan