logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMemahami Massa dalam Tragedi...
Iklan

Memahami Massa dalam Tragedi Kanjuruhan

Tragedi di Kanjuruhan dinilai terjadi karena gagalnya pengamanan massa. Manajemen pengamanan aparat diminta untuk ditinjau.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Pudji Hartanto, melihat dari dekat Pintu 13 Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Kompolnas mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk melakukan observasi lapangan terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Pudji Hartanto, melihat dari dekat Pintu 13 Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Kompolnas mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk melakukan observasi lapangan terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang.

Kepanikan massa ditambah respons aparat yang dinilai tidak tepat memicu situasi menjadi tidak terkendali di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan lalu. Pengamanan massa dinilai gagal dilakukan oleh pihak penyelenggara dan aparat keamanan.

Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, arogansi aparat dalam Tragedi Kanjuruhan perlu dievaluasi. Arogansi terlihat dari tendangan, pukulan, hingga kejaran aparat terhadap pendukung sepak bola. Hal ini ia cermati dari sejumlah video yang beredar pasca-kericuhan.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan