Iklan
Memahami Massa dalam Tragedi Kanjuruhan
Tragedi di Kanjuruhan dinilai terjadi karena gagalnya pengamanan massa. Manajemen pengamanan aparat diminta untuk ditinjau.
Kepanikan massa ditambah respons aparat yang dinilai tidak tepat memicu situasi menjadi tidak terkendali di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan lalu. Pengamanan massa dinilai gagal dilakukan oleh pihak penyelenggara dan aparat keamanan.
Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, arogansi aparat dalam Tragedi Kanjuruhan perlu dievaluasi. Arogansi terlihat dari tendangan, pukulan, hingga kejaran aparat terhadap pendukung sepak bola. Hal ini ia cermati dari sejumlah video yang beredar pasca-kericuhan.