Kenali Gas Air Mata yang Bisa Mematikan
Investigasi oleh tim independen, yang melibatkan tenaga medis, diharapkan bisa mengungkap tragedi Kanjuruhan. Bukan mencari tahu yang bertanggung jawab, melankan hal ini harus jadi pelajaran untuk mitigasi ke depan.
Gas air mata telah lama dijadikan agen pengendali kerusuhan dengan efek klinis yang umumnya bersifat sementara, tetapi ada beberapa jenis senyawa kimia yang diketahui bisa berakibat fatal sehingga telah dilarang tidak digunakan di banyak negara. Investigasi terhadap jatuhnya ratusan korban jiwa dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, juga harus dilakukan terhadap jenis dan dosis gas air mata yang dipakai.
Gas air mata umumnya berasal dari senyawa kimia non-mematikan yang digunakan untuk melumpuhkan individu yang terpapar melalui iritasi parah pada saluran napas, saluran pernapasan, mata, dan kulit. Berbagai senyawa kimia ini memiliki sejarah penggunaan dari Perang Dunia I untuk pengendalian kerusuhan, latihan militer, dan peran agen kimia.