logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKenali Gas Air Mata yang Bisa ...
Iklan

Kenali Gas Air Mata yang Bisa Mematikan

Investigasi oleh tim independen, yang melibatkan tenaga medis, diharapkan bisa mengungkap tragedi Kanjuruhan. Bukan mencari tahu yang bertanggung jawab, melankan hal ini harus jadi pelajaran untuk mitigasi ke depan.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Petugas membawa salah satu jenazah korban kerusuhan suporter sepak bola di RS Wava Husada, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Jenazah ini merupakan salah satu dari 127 korban meninggal dalam kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1. Saat itu Arema FC menelan kekalahan 3-2 dari tamunya.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Petugas membawa salah satu jenazah korban kerusuhan suporter sepak bola di RS Wava Husada, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Jenazah ini merupakan salah satu dari 127 korban meninggal dalam kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1. Saat itu Arema FC menelan kekalahan 3-2 dari tamunya.

Gas air mata telah lama dijadikan agen pengendali kerusuhan dengan efek klinis yang umumnya bersifat sementara, tetapi ada beberapa jenis senyawa kimia yang diketahui bisa berakibat fatal sehingga telah dilarang tidak digunakan di banyak negara. Investigasi terhadap jatuhnya ratusan korban jiwa dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, juga harus dilakukan terhadap jenis dan dosis gas air mata yang dipakai.

Gas air mata umumnya berasal dari senyawa kimia non-mematikan yang digunakan untuk melumpuhkan individu yang terpapar melalui iritasi parah pada saluran napas, saluran pernapasan, mata, dan kulit. Berbagai senyawa kimia ini memiliki sejarah penggunaan dari Perang Dunia I untuk pengendalian kerusuhan, latihan militer, dan peran agen kimia.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan