Iklan
Berladang, Identitas Dayak yang Kini Terlarang
Berladang tidak hanya untuk mencukupi pangan, tetapi juga identitas budaya Dayak. Pesta panen menjadi penanda tahun baru Dayak sehingga tanpa berladang tidak ada lagi tahun baru.
Malan dalam bahasa Dayak Ngaju berarti ’berladang’. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, berladang juga menjadi pusat kehidupan dan kebudayaan Dayak. Jika tradisi ini berakhir, hilang pula identitas budaya mereka.
Peran penting malan bagi kehidupan masyarakat Dayak dikemukakan Sanyo (52) mantir adat atau pemuka adat di Desa Kalumpang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. ”Orang Dayak yang tidak berladang sudah hilang jati dirinya karena hampir semua ritual kami terkait dengan perladangan,” katanya di rumahnya di tepi Sungai Kapuas, Minggu (17/7/2022).