logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTsunami akibat Letusan Gunung ...
Iklan

Tsunami akibat Letusan Gunung Tonga Mencapai 90 Meter

Tsunami akibat letusan gunung api vulkanik, seperti terjadi di Tonga pada Januari 2022 dan Anak Krakatau pada 2018, bisa sangat dahsyat. Tsunami di Tonga mencapai 90 meter, 9 kali lebih tinggi dari tsunami Sendai 2011.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Citra RGB yang diperoleh satelit GOES West menunjukkan sebaran abu vulkanik dan gas belerang dioksida yang dihasilkan dari letusan gunung api bawah laut di Tonga, Sabtu (15/1/2022). Satelit GOES West adalah satelit cuaca yang dikelola Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA).
NATIONAL OCEANIC AND ATMOSPHERIC ADMINISTRATION

Citra RGB yang diperoleh satelit GOES West menunjukkan sebaran abu vulkanik dan gas belerang dioksida yang dihasilkan dari letusan gunung api bawah laut di Tonga, Sabtu (15/1/2022). Satelit GOES West adalah satelit cuaca yang dikelola Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA).

JAKARTA, KOMPAS β€” Gelombang tsunami yang dipicu oleh letusan gunung berapi bawah air Hunga Tonga Ha’apai di Tonga pada Januari 2022 mencapai ketinggian 90 meter, sekitar sembilan kali lebih tinggi dari tsunami Jepang 2011. Temuan terbaru ini menunjukkan tingginya ancaman gunung api bawah laut dan pentingnya sistem peringatan dini tsunami vulkanik.

Kajian ini ditulis Secretary-General of the International Tsunami Commission Mohammad Heidarzadeh dan tim di jurnal Ocean Engineering minggu ini. Aditya Gusman, tsunami modeler dari Indonesia yang bekerja di GNS Science, Selandia Baru, menjadi penulis kedua dalam kajian ini.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan