logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊVaksinasi Dosis Penguat untuk ...
Iklan

Vaksinasi Dosis Penguat untuk Anak Belum Jadi Prioritas

Pemerintah masih memprioritaskan cakupan vaksinasi dosis primer dan dosis penguat pada usia dewasa. Sebab, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih belum optimal. Kekebalan komunitas pun sulit terbentuk.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Siswa taman kanak-kanak menangis seusai divaksin di sentra vaksinasi anak, Alun-Alun Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (15/12/2021). Dalam program vaksinasi anak usia 6-11 tahun tersebut, 29.873 orang menjadi sasaran. Vaksinasi di wilayah itu akan digelar dalam dua tahap, yakni 15-25 Desember 2021 dan 5-15 Januari 2022. Dalam vaksinasi di alun-alun tersebut, anak-anak itu dihibur oleh sejumlah badut dan disuguhi atraksi air mancur menari. Hal itu diharapkan bisa mengurangi ketegangan anak selama vaksinasi.
KRISTI DWI UTAMI

Siswa taman kanak-kanak menangis seusai divaksin di sentra vaksinasi anak, Alun-Alun Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (15/12/2021). Dalam program vaksinasi anak usia 6-11 tahun tersebut, 29.873 orang menjadi sasaran. Vaksinasi di wilayah itu akan digelar dalam dua tahap, yakni 15-25 Desember 2021 dan 5-15 Januari 2022. Dalam vaksinasi di alun-alun tersebut, anak-anak itu dihibur oleh sejumlah badut dan disuguhi atraksi air mancur menari. Hal itu diharapkan bisa mengurangi ketegangan anak selama vaksinasi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah saat ini belum berniat mengeluarkan kebijakan untuk pemberian vaksinasi dosis penguat atau booster untuk anak. Prioritas dalam program vaksinasi Covid-19 kini masih untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dosis primer dan vaksinasi dosis penguat untuk usia dewasa.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, cakupan vaksinasi dosis primer masih belum optimal. Cakupan vaksinasi dosis penguat untuk usia dewasa pun masih rendah. Per 3 Agustus 2022 tercatat, total cakupan vaksinasi dosis primer atau dosis kedua sebesar 170,1 juta orang atau 63 persen dari seluruh populasi penduduk. Sementara cakupan vaksinasi dosis penguat sebesar 56,4 juta orang atau 20,8 persen dari total penduduk.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan