logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKekerasan di Masa Kecil Picu...
Iklan

Kekerasan di Masa Kecil Picu Masalah Kesehatan di Masa Tua

Anak-anak yang pernah mengalami pengalaman traumatis dari kekerasan fisik secara signifikan lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit fisik kronis dan gangguan depresi di kemudian hari.

Oleh
AHMAD ARIF
Β· 1 menit baca
Pesan untuk menghentikan kekerasan terhadap anak terwujud dalam mural di Jalan Raya Meruyung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/3). Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang dirilis pada 15 Februari lalu menyatakan bahwa terdapat 1.844 kasus kekerasan terhadap anak sejak pergantian tahun. DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan daerah dengan kasus terbanyak.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pesan untuk menghentikan kekerasan terhadap anak terwujud dalam mural di Jalan Raya Meruyung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/3). Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang dirilis pada 15 Februari lalu menyatakan bahwa terdapat 1.844 kasus kekerasan terhadap anak sejak pergantian tahun. DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan daerah dengan kasus terbanyak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Anak-anak yang pernah mengalami pengalaman traumatis dari kekerasan fisik secara signifikan lebih mungkin untuk mengembangkan rasa sakit kronis dan penyakit fisik kronis di kemudian hari. Mereka juga dua kali lebih mungkin mengembangkan gangguan depresi dan kecemasan dibandingkan dengan yang tidak pernah mengalami trauma dini.

Studi dari yang ditulis Anna Buhrmann dan Fuller-Thomson dari University of Toronto ini dilaporkan di jurnal Aging and Health Research pada Kamis (7/7/2022). Data untuk penelitian ini diambil dari sampel representatif orang dewasa berusia 60 tahun ke atas di British Columbia, Kanada.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan