logo Kompas.id
HumanioraDoa Terselip di Sasi Mama-mama...
Iklan

Doa Terselip di Sasi Mama-mama Misool

Mama-mama di Misool, Papua Barat, akan melakukan ”sasi” yang hanya dilakukan oleh perempuan. Mereka berharap bisa menjadi perempuan berdaya dengan menjaga alamnya.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Sejumlah warga menari pada pergelaran festival seni dan budaya di Kampung Salafen, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (28/6/2022). Ini merupakan festival budaya pertama di Misool Utara yang melibatkan lima kampung, yakni Salafen, Atkari, Solal, Aduwei, dan Waigama. Festival tersebut merekatkan komitmen kelima kampung untuk menjadikan daerah mereka sebagai kawasan konservasi perairan.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Sejumlah warga menari pada pergelaran festival seni dan budaya di Kampung Salafen, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (28/6/2022). Ini merupakan festival budaya pertama di Misool Utara yang melibatkan lima kampung, yakni Salafen, Atkari, Solal, Aduwei, dan Waigama. Festival tersebut merekatkan komitmen kelima kampung untuk menjadikan daerah mereka sebagai kawasan konservasi perairan.

Mama-mama di tanah Papua patut bersanding dengan aktris Gal Gadot di poster film Wonder Woman. Betapa tidak? Mereka bisa menarik perahu, mendayung, melaut, membuka kebun, apalagi mengurus rumah tangga. Kemandirian mama-mama mendapat perhatian. Kini, mereka diberi ruang untuk melaksanakan sasi di kampung.

Sasi adalah tradisi membuka dan menutup sebagian wilayah perairan dalam periode waktu tertentu. Tujuannya untuk menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Saat buka sasi, warga diperkenankan mengambil sumber daya laut secukupnya. Sebaliknya, masa tutup sasi melarang warga mengambil hasil laut. Pelanggar bakal dihukum secara adat.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan