logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPembelajaran Tatap Muka Lebih ...
Iklan

Pembelajaran Tatap Muka Lebih Disukai

Pembelajaran tatap muka jadi pilihan utama untuk memulihkan pendidikan akibat pandemi Covid-19. Namun, penerapan protokol kesehatan di sekolah mulai longgar dan pemanfaatan teknologi digital tetap diperlukan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Pelajar sekolah dasar bermain ban truk sepulang sekolah di Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (13/5/2022). Pembelajaran tatap muka 100 persen tiap hari terus didorong. Kini penambahan aktivitas di sekolah diizinkan, mulai dari kegiatan olahraga/ekstrakurikuler di ruang terbuka hingga pembukaan kantin sekolah secara terbatas.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pelajar sekolah dasar bermain ban truk sepulang sekolah di Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (13/5/2022). Pembelajaran tatap muka 100 persen tiap hari terus didorong. Kini penambahan aktivitas di sekolah diizinkan, mulai dari kegiatan olahraga/ekstrakurikuler di ruang terbuka hingga pembukaan kantin sekolah secara terbatas.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembelajaran tatap muka lebih dipilih guru dan siswa di berbagai daerah dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh. Akan tetapi, tantangan pemulihan pendidikan akibat pandemi Covid-19 juga membutuhkan kesigapan sekolah untuk memastikan proses belajar tetap mematuhi protokol kesehatan serta memanfaatkan teknologi digital.

Kajian kebijakan (policy assessment) The Indonesian Institute Center for Public Policy Research (TII) yang salah satu topiknya soal proses pembelajaran siswa sekolah dasar dan menengah di awal hingga pertengahan tahun ketiga pandemi Covid-19 menemukan, siswa dan guru di berbagai daerah di Indonesia lebih memilih melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena berbagai hal. Namun, di waktu yang sama, penerapan protokol kesehatan saat menjalankan pembelajaran secara langsung di sekolah-sekolah mulai kendur.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan