Menyelamatkan Siswa Miskin dengan Menggandeng Sekolah Swasta
Daya tampung sekolah negeri yang terbatas saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) dikeluhkan tidak adil bagi siswa miskin. Sejumlah pemerintah daerah melakukan terobosan dengan menggandeng sekolah swasta.
Akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia terus meningkat. Namun, banyak siswa dari keluarga tak menuntaskan pendidikan di sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan sederajat karena terkendala biaya pendidikan. Daya tampung sekolah menengah atas yang didominasi swasta menjadi kendala.
Persoalan ekonomi menjadi salah satu faktor tertinggi penyebab anak tidak sekolah (ATS) di Indonesia. Berdasarkan data Susenas Badan Pusat Statistik 2020, ATS berjumlah sekitar 4,08 juta Perkiraaan ATS di kelompok umur 7-12 tahun sebanyak 180.000 orang dan di kelompok 13-15 tahun sebanyak 987.000. Terbanyak di kelompok umur 16-18 tahun sekitar 2,915 juta orang.