logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerundungan yang Merenggut...
Iklan

Perundungan yang Merenggut Nyawa

Sang ibu kaget bukan main ketika anak pertamanya itu mengaku habis dihajar ramai-ramai oleh beberapa siswa pada siang bolong di madrasah tempatnya bersekolah. Empat hari kemudian, anak itu akhirnya meninggal.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
Ilustrasi Perundungan
TOTO SIHONO

Ilustrasi Perundungan

Pengakuan BT (13) tentang dirinya yang baru saja dipukuli beramai-ramai oleh siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kotamobagu, Sulawesi Utara, Rabu (8/6/2022), mengejutkan FM (34), sang ibu. Sempat dirawat di rumah sakit, BT akhirnya tak tertolong.

BT tak langsung mengadu kepada orangtuanya setelah kejadian. Hanya saja, gejala fisiknya tak bisa disembunyikan. Pada Kamis (9/6/2022), sepulang sekolah, ia sakit perut dan muntah-muntah. Sang ibu mengira itu hanya karena asam lambung naik. Namun, pada Sabtu (11/6/2022), perut BT menggembung seolah tak bisa menyerap air yang ia minum.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan