logo Kompas.id
HumanioraKepulauan Wallacea, Zona...
Iklan

Kepulauan Wallacea, Zona Pembauran Genetika Manusia

Analisis genetik manusia kuno yang ditemukan di delapan situs arkeologi di Sulawesi, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur menunjukkan, Kepulauan Wallacea menjadi ”melting pot” manusia sejak ribuan tahun lalu.

Oleh
AHMAD ARIF
· 1 menit baca
Kelompok warga suku Tobelo Dalam di kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Tidore Selatan, Maluku Utara, Senin (26/3). Mereka tinggal berpindah tempat untuk berburu dan mengambil hasil hutan seperti damar dan sagu. Meski tinggal di kawasan taman nasional, suku Tobelo Dalam tetap menjaga hutan dengan mengambil hasil hutan seperlunya saja.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Kelompok warga suku Tobelo Dalam di kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Tidore Selatan, Maluku Utara, Senin (26/3). Mereka tinggal berpindah tempat untuk berburu dan mengambil hasil hutan seperti damar dan sagu. Meski tinggal di kawasan taman nasional, suku Tobelo Dalam tetap menjaga hutan dengan mengambil hasil hutan seperlunya saja.

JAKARTA, KOMPAS — Kepulauan Wallacea terbukti menjadi tempat pembauran nenek moyang manusia modern atau Homo sapiens sejak ribuan tahun lalu. Temuan ini didapatkan dari penelitian terhadap genetika manusia kuno yang ditemukan di delapan situs arkeologi di Sulawesi, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Laporan penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Ecology and Evolution pada Kamis (9/6/2022), oleh tim peneliti dari Indonesia dan sejumlah negara lain. Sandra Oliveira dari Department of Evolutionary Genetics, Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Jerman, menjadi penulis pertama kajian ini. Beberapa arkeolog senior seperti Sue O’Connor dan Peter Bellwood dari Australian National University, juga terlibat dalam paper ini.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan