logo Kompas.id
HumanioraStasiun Akhir Sang Maestro
Iklan

Stasiun Akhir Sang Maestro

Didi Kempot akan dikenang sebagai sosok fenomenal dalam sejarah musik populer. Ia bukan sekadar bintang, melainkan juga katarsis bagi banyak orang untuk melewati zaman yang penuh kegalauan.

Oleh
Nino Citra Anugrahanto/Haris Firdaus/Aditya Putra Perdana/Budi Suwarna
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6h1-FUftiq796SD9CSbB468UP8E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FDidi-Kempot_89083034_1588696809.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA) 28-07-2019

Didi KempotMusisi campursari

SOLO, KOMPAS — Dunia musik Indonesia berduka seiring wafatnya Didi Kempot. Penyanyi yang bernama asli Dionisius Prasetyo itu meninggal pada usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020).

Yudith Nuraini, salah seorang pendamping Didi Kempot, menceritakan, Senin malam, Didi masih mengawasi proses editing produksi lagu terbarunya, ”Istighfar Sak Kuate”, di studio musik di wilayah Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Yudith juga sempat mendengar Didi mengeluh sedikit capek.

Editor:
kompascetak
Bagikan