logo Kompas.id
HiburanTragedi Otak yang Bermigrasi...
Iklan

Tragedi Otak yang Bermigrasi ke Gawai

Saat manusia mengandalkan mesin komputer ketimbang otaknya, di situ ada potensi menjadi ”zombie” berotak kopong.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Salah satu adegan dalam pementasan repertoar berjudul<i> Lakon Tragedi Tentang Otak yang Bermigrasi</i> di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Pementasan ini merupakan bagian dari pembukaan Pameran Seni Rupa berjudul <i>Komunikasih vs Komunikacau</i>. Pameran seni rupa ini menghadirkan karya dari 19 seniman.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Salah satu adegan dalam pementasan repertoar berjudul Lakon Tragedi Tentang Otak yang Bermigrasi di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Pementasan ini merupakan bagian dari pembukaan Pameran Seni Rupa berjudul Komunikasih vs Komunikacau. Pameran seni rupa ini menghadirkan karya dari 19 seniman.

Bila burung menempuh jarak jauh untuk bermigrasi di musim dingin, manusia modern bermigrasi di tempat saja. Raganya di sini, tetapi pikirannya mengembara jauh lewat gawai. Memori manusia, kognisi, sampai urusan merapal doa pun ikut pindah dari otak ke peranti digital.

Coba Anda hapalkan nomor telepon keluarga atau pacar saat ini. Sulit atau mudahkah? Kalau Anda berhasil menghafal nomor itu, apa ingatannya masih ada di kepala atau malah sudah lupa?

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan