logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊMenengok Kembali Cianjuran
Iklan

Menengok Kembali Cianjuran

Pameran seni rupa Cianjuran menengok kembali riwayat Cianjur yang dulu pernah menjadi ibu kota Karesidenan Priangan.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
Β· 0 menit baca
Pengunjung menikmati lukisan yang dipamerkan di ruang bawah tanah Galeri Seni Grey, Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024). Pameran bersama ini sebagai bagian dari rangkaian Bandung Art Month 7 yang berlangsung Agustus hingga September 2024.
KOMPAS/IGNATIUS NAWA TUNGGAL

Pengunjung menikmati lukisan yang dipamerkan di ruang bawah tanah Galeri Seni Grey, Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024). Pameran bersama ini sebagai bagian dari rangkaian Bandung Art Month 7 yang berlangsung Agustus hingga September 2024.

Salah satu agenda pameran seni rupa untuk rangkaian kegiatan Bandung Art Month 7 pada 2024 diberi tajuk Cianjuran. Ini menarik, ketika khalayak tidak hanya disuguhi lukisan, tetapi diajak menengok kembali riwayat Cianjur yang dulu pernah menjadi ibu kota Karesidenan Priangan, sebelum dipindahkan ke Bandung pada 1864.

Salah satu alasan pemindahan ibu kota tersebut adalah untuk menghindari dampak vulkanik Gunung Gede pada waktu itu. Ketika menengok kembali Cianjur kali ini dikaitkan dengan seni rupa Cianjuran di masa kolonial, karya-karya lukisan pada waktu itu memuja eksotisme tropika dengan tiga jurus berupa gunung, matahari, dan sawah padi. Ini kemudian populer sebagai lukisan mooi indie atau hindia molek.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan