SENI TEATER
Naga Papua di Teater Koma
Penonton diajak merenung dan memikirkan tentang apa dan siapa naga di Papua.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F07%2F4dff8288-4790-4f5e-aa07-814783ff2442_jpg.jpg)
Pentas Teater Koma dengan lakon Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024). Lakon yang menjadi produksi ke-230 dari Teater Koma ini merupakan naskah terakhir yang ditulis Nano Riantiarno (1949-2023).
Ada fantasi yang luar biasa dari pementasan Teater Koma dengan lakon Matahari Papua: Saatnya Merdeka dari Naga. Penonton diajak merenung dan memikirkan tentang apa dan siapa naga di Papua yang ingin diungkap penulis naskah sekaligus pendiri Teater Koma, Norbertus Riantiarno (1949–2023). Nano, sapaan Riantiarno, sekaligus pula ingin menerbitkan harapan tentang masa depan Papua.
Produser Teater Koma Ratna Riantiarno memberikan sedikit pengantar menjelang pementasan lakon Matahari Papua di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 7-9 Juni 2024. Ratna mengungkapkan, naskah itu sebagai pengembangan naskah pendek Nano yang ditulis sejak 2014, berjudul ”Cahaya dari Papua”.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Naga Papua di Teater Koma".
Baca Epaper Kompas