logo Kompas.id
HiburanAkulturasi Memberi Kekayaan
Iklan

Akulturasi Memberi Kekayaan

Pameran ”Merayakan Kebersamaan” sama halnya merayakan kehidupan.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
· 1 menit baca
Tamu undangan menyaksikan lukisan karya seniman Galuh Taji Malela yang berjudul Behind The Scene of Imlek pada pembukaan pameran seni rupa di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (22/2/2024) malam. Pameran dalam rangka memeriahkan Imlek ini berlangsung hingga 29 Februari 2024.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Tamu undangan menyaksikan lukisan karya seniman Galuh Taji Malela yang berjudul Behind The Scene of Imlek pada pembukaan pameran seni rupa di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (22/2/2024) malam. Pameran dalam rangka memeriahkan Imlek ini berlangsung hingga 29 Februari 2024.

Tidak lama lagi perupa asal Betawi, Sarnadi Adam (67), akan memamerkan karya-karya lukisan perempuan bergaun khas Betawi-nya di Paris, Perancis, dan Argentina. Sebelumnya, ia rutin dua tahun sekali diminta berpameran di Belanda. Sarnadi meyakinkan, akulturasi di Jakarta pada masa silam memberi kekayaan tersendiri.

Sarnadi bertutur tentang percampuran budaya yang terjadi pada abad ke-16 di Batavia, sekarang Jakarta. Akulturasi berlangsung antara budaya masyarakat lokal dengan bangsa Arab dan China. Perpaduan budaya itu kian kompleks setelah hadir bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda. Dari situlah budaya Betawi lahir.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan