logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊKisah Dua Galeri Indonesia di ...
Iklan

Kisah Dua Galeri Indonesia di Singapura

Tidak ada kolektor asing yang mau mengoleksi karya seniman asal Indonesia. Ini menjadi pertanyaan bagi Biantoro.

Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
Β· 1 menit baca
Lukisan karya Heri Dono, Riding the Contemporary Dragon, 2023. <i>Acrylic on canvas</i>, 150 x 150 cm.
ARSIP GALERI SRISASANTI

Lukisan karya Heri Dono, Riding the Contemporary Dragon, 2023. Acrylic on canvas, 150 x 150 cm.

Dua galeri asal Indonesia lolos seleksi mengikuti perhelatan seni rupa Art SG 2024 di Singapura, yang berlangsung pada 19–21 Januari 2024. Art fair terbesar di Asia Tenggara yang identik dengan pemasaran komoditas seni rupa tersebut diikuti 114 galeri dari 33 negara.

Dua galeri itu adalah Galeri Srisasanti dan Galeri Nadi. Selain itu, masih ada satu lagi, yakni Galeri Gajah, yang membuka galeri di Jakarta dan studio untuk seniman di Yogyakarta. Akan tetapi, ini tidak dimasukkan karena pemiliknya menetap dan membuka galeri pula di Singapura.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan