Deredia Memutar Bianglala
Band Deredia menyuguhkan musik bercorak tahun 1950-an dalam album penuh kedua mereka berjudul ”Bianglala”. Kisah cinta dan nestapa dituturkan dalam langgam hawaiian, waltz, swing, sampai polka.
Grup pop bernuansa antik Deredia melepas album penuh kedua bertitel Bianglala. Kisah dalam album itu berpusat pada kehidupan tokoh rekaan Ratih yang hidup di era 1950-an. Seperti halnya Ratih, pendengar diajak menikmati album ini sambil berpiknik, bersantai di sore hari sembari mengudap bala-bala.
Konsep album Bianglala ini mengambil latar waktu di Indonesia era 1950-an. Kala itu, sebagian besar warga dunia, termasuk Indonesia, tengah mereguk aroma kemerdekaan setelah Perang Dunia II usai. Ratih, tokoh sentral di album ini, baru tumbuh dewasa, menikmati keceriaan bersama orang terdekat, juga di mabuk asmara.