logo Kompas.id
β€Ί
Hiburanβ€ΊSedikit Bicara, Banyak...
Iklan

Sedikit Bicara, Banyak Jazz-nya

Musik tanpa vokal atau instrumentalia adalah tradisi yang kuat di ranah jazz. Improvisasi bunyi makin lebar dieksplorasi. Di ajang Java Jazz Festival 2023, beberapa penampil menyuguhkannya.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
Β· 1 menit baca
Musisi Joey Alexander memainkan salah satu lagunya di panggung Teh Botol Sosro Hall saat hari kedua Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/6/2023). Joey tak banyak bicara. Musik bikinannya pun instrumentalia, alias tanpa kata-kata. Selain memainkan piano, dia juga bereksperimen dengan organ Fender Rhodes dan synthesizer Mellotron.
FAKHRI FADLURROHMAN

Musisi Joey Alexander memainkan salah satu lagunya di panggung Teh Botol Sosro Hall saat hari kedua Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (2/6/2023). Joey tak banyak bicara. Musik bikinannya pun instrumentalia, alias tanpa kata-kata. Selain memainkan piano, dia juga bereksperimen dengan organ Fender Rhodes dan synthesizer Mellotron.

Musik jazz identik dengan kebebasan dan improvisasi bunyi. Oleh karena itu, adalah lumrah pertunjukan jazz hanya berisi musik tanpa vokal, atau istilahnya instrumentalia. Para musisinya berkomunikasi lewat bunyi dari instrument masing-masing, dan sampai ke penontonnya. Di ajang Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 pada pekan lalu, tradisi ini dipertahankan dalam beraneka rupa.

Senja baru menuju malam pada Sabtu (3/6/2023). Antrean terbentuk di depan pintu aula D1, atau diberi nama Teh Botol Sosro Hall. Antrean memanjang hingga area terbuka di sela-sela anjungan produk sponsor festival. Beberapa menit sebelum pukul 19.00 dua pintu aula itu dibuka. Antrean buyar. Yang di belakang setengah berlari demi mendapat kursi terbaik. Mereka mau menonton pianis remaja Joey Alexander, kelahiran Bali yang merantau ke New York, AS.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan