GAYA HIDUP
Bernapaslah di Kota yang Melaju Kencang
Ada banyak penyebab masyarakat urban stres. Menyadari napas bisa jadi salah satu solusi menetralkan pikiran.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F27%2F33c6a0c2-58ee-4bab-adf1-0605ef5f48e8_jpg.jpg)
Warga beristirahat sembari tiduran di atas sepeda motor di Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Rabu (26/6/2024). Kelelahan bekerja dan melewati kemacetan menjadi menu warga Jakarta sehari-hari.
Sabar saja jika Anda terjebak macet, empet-empetan di transportasi umum, atau diklakson membabi buta saat lampu lalu lintas baru saja bersalin jadi hijau. Maklum, penduduk kota…. Kadang mereka temperamental lantaran lelah dan stres (atau mungkin kurang adab saja). Tapi, apa kita mau larut dengan keadaan?
Semua orang pasti setuju bahwa jalanan Jakarta pada Sabtu (22/6/2024) bikin istigfar. Bagaimana tidak? Jalanan macet di mana-mana. Perjalanan yang biasanya hanya makan waktu 20 menit bisa jadi lebih dari sejam. Mesin mobil, motor, bajaj, hingga bus Transjakarta meraung sia-sia tanpa bisa menggerakkan roda.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Bernapaslah di Kota yang Melaju Kencang".
Baca Epaper Kompas