logo Kompas.id
Gaya HidupMelamun, Perlawanan terhadap...
Iklan

GAYA HIDUP

Melamun, Perlawanan terhadap Sibuknya Hidup

Kesibukan membuat sebagian orang merasa grogi saat menganggur. Namun, di Korea Selatan, melamun malah jadi perlombaan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 0 menit baca
Ilustrasi. Para peserta Bali Spirit Festival 2024 mengikuti lokakarya yoga di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Kamis (2/5/2024). Bali Spirit Festival adalah festival yoga tahunan yang berlangsung sejak 2008.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Ilustrasi. Para peserta Bali Spirit Festival 2024 mengikuti lokakarya yoga di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Kamis (2/5/2024). Bali Spirit Festival adalah festival yoga tahunan yang berlangsung sejak 2008.

Bagi orang yang terbiasa dengan hari-hari yang sibuk, tidak melakukan apa-apa bisa jadi membuat seseorang gusar. Sebagian orang sibuk malah akan merasa bersalah jika tubuh dan pikirannya berhenti bekerja. Di Korea Selatan, kegusaran itu ditekan dengan perlawanan radikal, yakni melamun bersama.

Kawasan Banpo Hangang Park, Seoul, Korea Selatan, ramai oleh ratusan orang yang duduk diam di atas matras yoga dengan pandangan menerawang, Minggu (12/5/2024). Tak ada yang memegang ponsel, berbincang, atau bermain gim. Mereka benar-benar hanya duduk dan melamun. Orang yang melamun paling lama akan didapuk sebagai pemenang lomba melamun.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan