Menu Berbuka yang Komunikatif
Sebelum makanan menjadi penghapus lapar, dia lebih dulu hadir sebagai medium komunikasi. Maka, makanan yang baik selalu komunikatif.
Malam itu, azan magrib sudah berlalu hampir setengah jam. Para tamu memenuhi salah satu sudut The Dharmawangsa, Jakarta, yang menyediakan titik menu berbuka berupa Qatari Food Corner, Garangao Corner, dan Apem Corner, Senin (10/4/2023). Mereka mengobrol penuh kehangatan sambil sesekali terdengar gelak tawa atau celetukan. Camilan beserta masakan khas Qatar menjadi bahan bakar kehangatan malam itu. Beberapa selebritas dan keluarga petinggi negeri ini berada di antara mereka. Hingga hampir pukul 21.00, saat bufet Ramadhan ini jelang tutup, mereka satu per satu membubarkan diri.
Menyimak peristiwa di atas, setidaknya dapat ditarik satu makna bahwa sebelum makanan menjadi penghapus lapar, dia lebih dulu hadir sebagai medium komunikasi. Maka, makanan yang baik selalu komunikatif. ”Makanan saya memang komunikatif,” kata chef Noof Al Marri dari Desert Rose Café, Museum Nasional Qatar, di Doha. Dia hadir malam itu sebagai chef yang menyuguhkan makanan khas Qatar.