logo Kompas.id
Gaya HidupPameran Seni Bertali dengan...
Iklan

Pameran Seni Bertali dengan NFT

Pameran seni gencar mengadopsi ”non-fungible token” yang bertaut pada teknologi rantai blok (”blockchain”). Hal ini jadi solusi bagi dunia seni yang kerap terkendala akan rusaknya sertifikat keaslian sebuah karya seni.

Oleh
AGNES THEODORA WOLKH WAGUNU, ADITYA DIVERANTA
· 1 menit baca
Sejumlah karya seni yang dipamerkan dalam pameran Rekam Masa yang digelar Artopologi di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran ini mengemas konsep gelar karya seni yang terintegrasi dengan <i>blockchain</i> sehingga bisa dimiliki para pengoleksi dalam bentuk NFT. Pameran berlangsung hingga Minggu (6/10/2022).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sejumlah karya seni yang dipamerkan dalam pameran Rekam Masa yang digelar Artopologi di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Pameran ini mengemas konsep gelar karya seni yang terintegrasi dengan blockchain sehingga bisa dimiliki para pengoleksi dalam bentuk NFT. Pameran berlangsung hingga Minggu (6/10/2022).

Pameran seni kian gencar mengadopsi teknologi non-fungible token yang bertaut pada ekosistem rantai blok (blockchain). Adopsi itu untuk beragam tujuan, mulai dari mendigitalkan sertifikat keaslian karya seni hingga karya seni itu sendiri.

Non-fungible token atau NFT yang sejatinya adalah tanda kepemilikan atas benda digital dan tercatat di jejaring blockchain belakangan memang menjadi perbincangan hangat. Sejumlah pameran seni turut menampilkan deretan karya seni digital sebagai NFT. Karya berwujud NFT itu juga kerap menarik kunjungan orang yang menggemari teknologi.

Editor:
Bagikan