logo Kompas.id
Gaya HidupMenilik ”Pranatamangsa”...
Iklan

Menilik ”Pranatamangsa” melalui Pameran Nandur Srawung

”Pranatamangsa” memberi informasi bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Jagat digital dianalogikan sebagai alam semesta yang menyimpan pranatamangsa-nya sendiri. Hal itu yang harus direspons para perupa ini.

Oleh
Nawa Tunggal
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cUr32GiShogUGtUxTU41YiwSXnU=/1024x1527/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210917NAW06_1631961217.jpg
KATALOG PAMERAN SENI RUPA NANDUR SRAWUNG #8

”Meng-organik” karya Anggit Sembada dalam pameran seni rupa Nandur Srawung #8 di Taman Budaya Yogyakarta, 10-19 September 2021.

Jagat digital dan pandemi Covid-19 mendorong perubahan-perubahan manusia untuk beradaptasi dan terus tumbuh. Dunia seni rupa pun ingin menilik perubahan yang terjadi atau mungkin terjadi. Satu di antaranya melalui pameran tahunan Nandur Srawung #8 di Yogyakarta.

Ada 167 seniman sebagai peserta individu ataupun kelompok yang menghadirkan 72 karya. Karya-karya itu, antara lain, ingin merespons ajakan para kurator untuk menilik ulang bagaimana manusia berelasi dengan sesama dan semestanya, dan bagaimana kemampuan mereka beradaptasi dengan jagat digital dan pandemi global.

Editor:
dahonofitrianto
Bagikan