logo Kompas.id
Gaya HidupKelamnya Habitat Sastra...
Iklan

Puisi

Kelamnya Habitat Sastra (Tanggapan untuk Hasan Aspahani, Binhad Nurrohmat, dan Warih Wisatsana)

Jangan-jangan rendahnya penghargaan ekonomis terhadap puisi dan kritik sastra merupakan salah satu manifestasi dari pemberhalaan ekonomi, yang merupakan buah dari pembengkakan ekonomi yang berorientasi akumulasi laba.

Oleh
Hikmat Gumelar
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/Ha1zfw0nJUWTyY8avvpE2PTUZiU=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210918-Ilustrasi-Sketsa-9_1631956344.jpg

Setiap pembicaraan ihwal perpuisian Indonesia selalu mungkin menjauhi puisi. Konsekuensinya bukanlah menghentikan upaya membicarakan perpuisian Indonesia, tetapi sedapat-dapatnya memungkinkannya sedikitnya berpijak atas data yang sahih, pemahaman yang tepat dan jelas perihal puisi, dan pengamatan yang telik.

Presisi

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kelamnya Habitat Sastra (Tanggapan untuk Hasan Aspahani, Binhad Nurrohmat, dan Warih Wisatsana)".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Terpopuler
Memuat data...