Puisi
Kelamnya Habitat Sastra (Tanggapan untuk Hasan Aspahani, Binhad Nurrohmat, dan Warih Wisatsana)
Jangan-jangan rendahnya penghargaan ekonomis terhadap puisi dan kritik sastra merupakan salah satu manifestasi dari pemberhalaan ekonomi, yang merupakan buah dari pembengkakan ekonomi yang berorientasi akumulasi laba.

Setiap pembicaraan ihwal perpuisian Indonesia selalu mungkin menjauhi puisi. Konsekuensinya bukanlah menghentikan upaya membicarakan perpuisian Indonesia, tetapi sedapat-dapatnya memungkinkannya sedikitnya berpijak atas data yang sahih, pemahaman yang tepat dan jelas perihal puisi, dan pengamatan yang telik.
Presisi
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kelamnya Habitat Sastra (Tanggapan untuk Hasan Aspahani, Binhad Nurrohmat, dan Warih Wisatsana)".
Baca Epaper Kompas