logo Kompas.id
Gaya HidupNaik Gunung Pun Berkebaya
Iklan

URBAN

Naik Gunung Pun Berkebaya

Kebaya menyimpan selaksa daya tarik. Orang yang jatuh hati pada kebaya lantas begitu fanatik dan memakainya dalam keseharian, termasuk ketika naik gunung hingga bersantai di pantai.

Oleh
Mawar Kusuma, Dwi As Setianingsih, dan Fransisca Romana Ninik
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/pk4mVfBFvpQ2sFbvsI-s8FLt0HE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210424KEBAYA05_1619248640.jpg
ARSIP PEREMPUAN BERKEBAYA INDONESIA

Kesibukan di belakang layang Kongres Berkebaya Nasional 2021 yang digelar secara daring.

Sebagai busana nasional, kebaya identik dengan jati diri perempuan Indonesia. Ada kebanggaan yang terselip ketika memakai kebaya warisan eyang. Tak mengherankan, mereka yang terpanah jatuh hati pada kebaya lantas begitu fanatik dan memakainya dalam keseharian, termasuk ketika naik gunung hingga bersantai di pantai.

Selalu ada cara untuk memakai kebaya. Ini yang selalu dipegang penyanyi Intan Soekotjo. Intan mewakili generasi milenial yang setia mengenakan kebaya. ”Ini salah satu cara untuk menghargai warisan budaya kita, dengan merasa bangga saat memakainya, juga dengan memberinya sentuhan kebaruan,” ungkapnya, Senin (19/4/2021).

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq, sariefebriane
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul " Naik Gunung pun Berkebaya".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...