logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บInternet Picu Kekhawatiran...
Iklan

Internet Picu Kekhawatiran Orangtua, Literasi Digital Makin Dibutuhkan

Riset Google sepanjang Desember 2020 hingga Januari 2021 menyebut, sebanyak 51 persen orangtua di Indonesia khawatir dengan keamanan siber, khususnya ketika anak mereka bersekolah daring selama pandemi Covid-19.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ku-bTDzHJpuiFgi-2ou7brwnbtY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Feb7f159f-f806-448b-a460-4bce314abbd7_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Anak-anak menggunakan perangkat gawai yang tersambung dengan Wi-Fi di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (19/11/2020). Warga di lokasi itu kesulitan mengandalkan layanan seluler untuk tersambung akses internet.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Penggunaan internet sebagai penunjang kegiatan anak selama pandemi memicu kekhawatiran orangtua, misalnya kejahatan siber. Literasi digital untuk semua anggota keluarga diperlukan agar internet menjadi ruang aman bagi anak.

Menurut riset yang dilakukan Google pada Desember 2020 hingga Januari 2021, sebanyak 51 persen orangtua di Indonesia khawatir dengan keamanan siber, khususnya ketika anak mereka bersekolah daring selama pandemi. Sebanyak 42 persen orangtua punya tiga kekhawatiran. Pertama, keamanan informasi anak di dunia maya. Kedua, anak-anak mendapat perhatian dari orang tak dikenal. Ketiga, anak-anak melihat konten yang tidak pantas.

Editor:
khaerudin
Bagikan