logo Kompas.id
โ€บ
Gaya Hidupโ€บMelihat Lagi Evolusi Sedotan: ...
Iklan

Melihat Lagi Evolusi Sedotan: Dari Kertas, Plastik, hingga Bahan Ramah Lingkungan

Tangal 3 Januari merupakan Hari Sedotan Nasional di Amerika Serikat. Setelah berevolusi selama 133 tahun sejak dipatenkan, penggunaan sedotan yang tidak bijak kini bisa berbahaya bagi lingkungan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xsdfBXO5HpZK7JE3-xga6UgsS8s=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190221_HARI-SAMPAH_D_web_1550752460.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Momentum Hari Peduli Sampah Nasional dimanfaatkan berbagai pihak untuk lebih peduli kepada lingkungan. Salah satunya dilakukan karyawan Bank BNI di Jakarta dengan menggelar komitmen mengurangi sampah plastik dengan memakai sedotan nonplastik, Kamis (21/2/2019).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Sedotan Nasional atau National Drinking Straw Day di Amerika Serikat. Bentuk dan jenis sedotan kian beragam sejak dipatenkan pada 1888. Kini, jika tidak digunakan secara bijak, sedotan dapat mencemari lingkungan.

Adalah Marvin C Stone, penemu asal AS, yang memegang hak paten sedotan. Temuannya bermula saat Stone minum koktail mint julep di musim panas. Minuman itu ia seruput dengan batang gandum. Namun, setelah sekian lama, โ€sedotanโ€ yang ia gunakan jadi basah. Batang gandum juga mengubah cita rasa minuman.

Editor:
khaerudin
Bagikan