logo Kompas.id
Gaya HidupTiktok dan...
Iklan

Tiktok dan ”Techno-nationalism”

Bytedance-Oracle-Walmart sepakat untuk membuat perusahaan baru yang akan menangani Tiktok di AS dan juga seluruh dunia. Namun, Beijing belum memberikan restunya. Selamat datang di masa ”techno-nationalism”.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zvr10dY55e1qP0uEKICjY0Hd-ZM=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FCHINA-US-TIKTOK-INTERNET-TECHNOLOGY_91840544_1600257809.jpg
AFP/NICOLAS ASFOURI

Ilustrasi foto yang diambil pada 14 September 2020 menunjukkan logo aplikasi media sosial TikTok (kiri) dan sebuah bendera Amerika Serikat (kanan) pada dua buah laptop di Beijing China.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Amerika Serikat sejauh ini menganggap intervensinya terhadap platform media sosial Tiktok buatan Bytedance dari China telah berhasil. Dua perusahaan AS, Oracle dan Walmart, akan memiliki sebagian saham Tiktok dan akan mendirikan kantor pusat Tiktok di AS. Namun, nasib akhir tetap ada di tangan Beijing.

Baik Tiktok maupun Oracle dan Walmart pada Minggu (20/9/2020) waktu Indonesia telah mengumumkan kesepakatan bahwa Tiktok akan membuat perusahaan baru yang bernama Tiktok Global. Oracle akan memiliki 12,5 persen saham Tiktok Global, Walmart sebesar 7,5 persen, dan sisanya, 80 persen, dimiliki oleh Bytedance.

Editor:
khaerudin
Bagikan