logo Kompas.id
β€Ί
Gaya Hidupβ€ΊSulitnya Menciptakan Kondisi...
Iklan

Sulitnya Menciptakan Kondisi Normal Baru di Tengah Pandemi Covid-19

Kehidupan normal baru hanya dapat berlangsung jika semua individu tertib melaksanakan protokol kesehatan. Strategi khusus dibutuhkan agar pesan ini dipahami dan dilakukan semua orang.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/prXrxPuV-R_GC_HOZ-6q647SP3Y=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fa07e7ed6-4a4c-44c0-8b6a-42a66aac3ce2_jpg.jpg
Kompas

Suasana keramaian kendaraan di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seiring ramainya kawasan Puncak, Minggu (28/6/2020). Kawasan Puncak diserbu warga untuk mengisi liburan akhir pekan di masa normal baru. Fase normal baru yang dicoba diterapkan pemerintah justru disambut dengan euforia keramaian warga meski di pandemi Covid-19 belum usai. Sejumlah protokol kesehatan yang selayaknya masih diterapkan, seperti penggunaan masker dan juga jarak aman kerumunan, termasuk antarpengendara, pun tidak terjadi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Memasuki tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, publik diharapkan patuh dan tertib mengikuti protokol kesehatan. Namun, pelanggaran protokol kesehatan masih ditemui di ruang publik. Kewaspadaan terhadap potensi penularan virus pun kian kendur. Kehidupan normal baru dikhawatirkan hanya jadi judul, bukan habitus.

Setelah lebih kurang tiga bulan berdiam di rumah, masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi seperti angin segar bagi publik. Warga boleh kembali beraktivitas di luar rumah, bekerja di kantor, mengunjungi pusat perbelanjaan, dan mengunjungi tempat wisata. Catatan pemerintah hanya satu, yakni turuti protokol kesehatan.

Editor:
khaerudin
Bagikan