Iklan
Melalui Media Sosial, ”Prank” Pun Merambah ke Ranah Politik
Lelucon atau ”prank” kini ditujukan untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Media sosial berperan besar dalam mendiseminasi ide lelucon itu.
OKLAHOMA, KOMPAS — Kejahilan atau lelucon (prank) tidak lagi sekadar untuk lucu-lucuan. Salah satu contohnya prank terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Prank itu ”sukses” dengan amplifikasi di media sosial.
Para pengguna TikTok dan penggemar K-Pop mengklaim sebagai dalang dari prank yang terjadi Sabtu (20/6/2020) waktu AS. Mereka menyabotase kampanye Trump di BOK Center, Tulsa, Oklahoma, dengan memesan tiket dalam jumlah banyak tanpa niat untuk hadir. Ada 19.000 kursi di sana, tetapi kurang dari 6.200 kursi yang terisi.