logo Kompas.id
Gaya HidupMelalui Media Sosial, ”Prank” ...
Iklan

Melalui Media Sosial, ”Prank” Pun Merambah ke Ranah Politik

Lelucon atau ”prank” kini ditujukan untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Media sosial berperan besar dalam mendiseminasi ide lelucon itu.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zmGFSuX1hYkZTFfG9rLsvWdS1t8=/1024x685/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F000_1TU7GK_1592790443.jpg
AFP/NICHOLAS KAMM

Dalam foto yang diambil pada 20 Juni 2020 Presiden AS Donald Trump datang ke reli kampenyenya di BOK Center Tulsa Oklahoma. Trump menyalahkan kerumunan massa kampanye yang mengecewakan di Tulsa atas para pemrotes yang menciptakan suasana bermusuhan dan menghalangi para pendukungnya masuk ke arena. Padahal, Trump kena prank para penggemar K-Pop dan Tiktok.

OKLAHOMA, KOMPAS — Kejahilan atau lelucon (prank) tidak lagi sekadar untuk lucu-lucuan. Salah satu contohnya prank terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Prank itu ”sukses” dengan amplifikasi di media sosial.

Para pengguna TikTok dan penggemar K-Pop mengklaim sebagai dalang dari prank yang terjadi Sabtu (20/6/2020) waktu AS. Mereka menyabotase kampanye Trump di BOK Center, Tulsa, Oklahoma, dengan memesan tiket dalam jumlah banyak tanpa niat untuk hadir. Ada 19.000 kursi di sana, tetapi kurang dari 6.200 kursi yang terisi.

Editor:
khaerudin
Bagikan