logo Kompas.id
Gaya HidupDitinggal Saat Lagi...
Iklan

Ditinggal Saat Lagi Sayang-sayangnya

Film menjadi medium penting untuk menitipkan pesan moral sekaligus memotret dinamika masyarakat. Film ”Love for Sale 2” membedah problematika rumah tangga dan asmara dengan cara yang manis.

Oleh
Mohammad Hilmi Faiq
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/51NQ6tlKzuE3LopT1EF8Nhx1OD4=/1024x767/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FDella-Ratna-Putri_1573658308.jpg
VISINEMA PICTURES

Salah satu adegan saat Arini masuk ke kehidupan keluarga Ros.

Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya. Tampaknya itu menjadi formula sutradara sekaligus penulis skenario Andibachtiar Yusuf dalam menggarap Love for Sale, baik yang pertama maupun kedua. Formulasi ini efektif mengangkat nilai cerita film.

Pada Love for Sale yang rilis 2018, korbannya adalah Richard (Gading Marten), lajang usia 40-an yang tuna-asmara. Dia tergoda menjadi pelanggan aplikasi Love.inc yang mempertemukannya dengan Arini Kusuma (Della Dartyan). Kehadiran Arini mengguncang sekaligus menghangatkan kehidupan Richard yang dingin. Ketika tengah hangat-hangatnya itu, Arini minggat. Dia seperti setengah jelangkung: datang karena dipesan, pergi tanpa pesan.

Editor:
Bagikan