Iklan
Menjaga agar Ulasan Kuliner Jujur
Sekitar 2018, media sosial marak dengan akun-akun pengulas makanan, misalnya di Instagram. Bukan hanya tampak lezat, makanan-makanan yang diulas (nyaris selalu) disebut nikmat di lidah. Selain membuat perut keroncongan, konten seperti ini menggelitik. Sebab, ada satu pertanyaan yang tidak bisa tidak terlintas: βmana makanan yang benaran enak ?β.
Pertanyaan tersebut mungkin akan dijawab secara subjektif. Tergantung selera lidah. Namun, lezat tidaknya suatu makanan pun butuh argumentasi. Mengapa tidak enak? Apakah ada bahan yang belum melengkapi cita rasa makanan? Apakah rasanya terlalu pedas hingga tidak bisa dinikmati? Dan sebagainya, dan sebagainya.