Meskipun foto dengan format panorama tidak terlalu populer di pasar fotografi saat ini, percaya atau tidak, memotret panorama sama tuanya dengan sejarah fotografi itu sendiri. Pada era eksperimen fotografi, membuat foto panorama didasari oleh keinginan sebagian fotografer untuk dapat menampilkan foto pemandangan atau lanskap kota dengan view yang lebih luas, tetapi juga ingin menampilkan detail dengan tetap mempertahankan ketajaman gambar. Cara yang dipakai cukup unik, mereka memotret secara berurutan setiap scene pemandangan yang ada di depannya kemudian setelah dicetak, frame cetakan tersebut disusun secara berdampingan. Dua foto atau lebih disusun sedemikian rupa untuk mendapatkan gambar yang lebih luas.
Proses yang relatif ”memaksa” ini pada tahapan berikutnya memaksa para pengembang teknologi kamera untuk serangkaian kamera panorama khusus. Kamera panorama yang pertama kali dibuat sekitar tahun 1840-an, dengan ukuran yang sangat besar. Pada era fotografi analog modern, beberapa merek kamera kemudian membuat kamera khusus untuk memotret panorama yang lebih handy. Kamera panorama itu dapat dibawa bertualang meskipun ukurannya tetap lebih besar dari kamera pada umumnya.
Saya selalu penasaran dan menyukai foto panorama. Meski tersaji dengan komposisi yang biasa-biasa saja, entah mengapa foto panorama selalu mampu membuat saya berhenti menikmati dengan saksama. Melihat foto panorama biasanya membuat perasaan menjadi lebih tenang, rileks, dan sejenak lupa terhadap sesuatu yang membuat saya terburu-buru.