Praktik fotografi hitam putih sudah dilakukan jauh sebelum teknologi dan prosedur produksi foto berwarna ditemukan. Saat era analog, keduanya diproduksi dengan prosedur yang berbeda satu dengan lainnya. Mulai dari film negatif yang berbeda, enlarger yang berbeda, bahkan formula pengembang kimiawi yang berbeda pula.
Namun, era analog sudah melewati masa keemasannya. Teknologi digital menyalip dengan fenomena serba instan. Tanpa perlu melewati proses yang rumit, produksi fotografi berwarna ataupun hitam putih dapat dilakukan bersamaan atau bergantian dengan mudah. Hanya perlu menyesuaikan fitur kamera atau mengolah foto menggunakan aplikasi, maka foto yang sudah dimiliki dapat diubah sesuka hati.
Terlebih, saat ini sarana fotografi analog justru menjadi mahal. Sangat cukup untuk menjadi alasan berkurangnya minat orang yang ingin menekuni atau melestarikan fotografi analog, terutama hitam putih. Akhirnya, fotografi analog hitam putih menjadi klangenan. Dicintai dan dilestarikan oleh hanya sebagian kecil pencinta fotografi.