FotografiKlinik Foto”Street Photography” Indonesia...
ARSIP GATHOT SUBROTO

”Street Photography” Indonesia Era Kolonial, Orde Lama, Orde Baru, dan Medsos

”Street photography” di Indonesia ada saat masa kolonial, masa sesudah kemerdekaan, hingga era media sosial.

Oleh
GATHOT SUBROTO
· 1 menit baca

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang perkembangan interaksi manusia dengan fotografi, khususnya fotografi jalanan (street photography). Jika pada bagian pertama tulisan dibahas tentang perkembangan street photograhy di dunia internasional, kali ini kita akan melihat kembali perjalanan yang kira-kira sama tetapi dalam konteks Indonesia.

Jika kita membicarakan sejarah fotografi Indonesia, mungkin satu nama yang paling lekat dalam ingatan kita adalah Kassian Chepas, orang Jawa yang belajar fotografi kepada orang Belanda yang bernama Isidore van Kinsbergen. Isidore adalah seorang fotografer yang bekerja di Jawa Tengah tahun 1863 sampai 1875. Banyak foto sejarah yang dibuat oleh Cephas, seperti foto-foto keraton dan keluarga Sultan Yogyakarta, foto-foto candi Borobudur, bahkan sampai foto laut selatan di daerah Gunungkidul. Karier Chepas mulai moncer ketika ia membantu membuat foto-foto untuk buku karya Isaac Groneman, seorang dokter yang banyak membuat buku-buku budaya Jawa tahun 1863 sampai dengan 1875.

Fotografi di masa kolonial datang ke Hindia Belanda tidak lama sejak kamera ditemukan dan kemudian menjadi produk industri. Karena Hindia Belanda merupakan koloni negara Belanda sehingga orang-orang yang datang ke Hindia Belanda turut serta membawa teknologi-teknologi baru, termasuk di dalamnya kamera.

Memuat data...
Memuat data...