Dengan perkembangan teknologi digital serta penggunaan kecerdasan buatan yang semakin canggih, saat ini memotret semakin mudah untuk menghasilkan gambar yang bagus. Kini, bisa jepret langsung dan hasilnya bagus. Teknis fotografi dasar, seperti pemanfaatan eksposure, tidak lagi menjadi hal yang menakutkan. Jika saat ini mengoperasikan kamera dan menghasilkan gambar jauh lebih mudah, tantangan yang lebih besar adalah bagaimana mereviu dan memilih foto-foto kita.
Para fotografer saat ini pasti mengalami hal yang sama, banyaknya jepretan gambar dengan kamera digital menjadikan pekerjaan rumah yang baru. Hasil foto itu tidak mudah untuk di-manage. Dalam melakukan reviu, kita akan menemui kesulitan untuk memilih mana-mana gambar terbaik yang layak dipilih. Salah satu alasannya adalah karena kita kerap tidak sempat untuk melihat satu per satu foto yang dihasilkan.
Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk dapat menemukan gambar terbaik di antara ratusan atau bahkan ribuan foto dari setiap sesi pemotretan kita. Kemampuan ini bisa menjadi kunci yang membedakan mana fotografer dan mana orang yang hanya sekadar memotret. Memilih gambar yang paling menarik adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan (meski itu adalah foto jepretan kita sendiri). Banyak hal yang kita butuhkan dan juga kita kembangkan, seperti kesabaran, keterbukaan pikiran, pemahaman teori-teori dan pemahaman pembacaan visual, perkembangan teknologi, serta masih banyak lagi. Bahkan, fotografer paling berpengalaman pun harus mencari cara-cara tertentu untuk dapat melakukannya. Sering kali mereka harus melibatkan orang lain untuk membantu mengurasi foto-fotonya.