FotografiFoto CeritaSesat Marka bagi Tunanetra
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sesat Marka bagi Tunanetra

Maraknya okupasi pada ubin taktil di trotoar menjadi penanda bahwa perhatian terhadap keselamatan orang dengan tunanetra masih dipandang sebelah mata.

Oleh
FERGANATA INDRA RIATMOKO
· 1 menit baca
Deretan ubin taktil berujung pada badan jembatan di tepi Jalan Bantul, Melikan Lor, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (13/12/2023).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Deretan ubin taktil berujung pada badan jembatan di tepi Jalan Bantul, Melikan Lor, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (13/12/2023).

Jalan raya adalah belantara penuh risiko bagi orang dengan tunanetra. Lalu lintas yang kian kusut membuat mereka harus semakin waspada ketika melintasinya. Di kota dengan lalu lintas yang padat, pemerintah kota setempat telah menyediakan ubin taktil di sejumlah trotoarnya. Ubin dengan kontur khusus tersebut biasa dipasang di tengah trotoar agar menjadi pemandu arah bagi para pejalan kaki yang mengalami gangguan penglihatan.

Murid difabel duduk di dekat ubin taktil saat mengikuti pelatihan teater di SLB/A Yaketunis, Mantrijeron, Yogyakarta, Rabu (13/12/2023).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Murid difabel duduk di dekat ubin taktil saat mengikuti pelatihan teater di SLB/A Yaketunis, Mantrijeron, Yogyakarta, Rabu (13/12/2023).

Editor
YUNIADHI AGUNG