Aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib, dibunuh pada 7 September 2004. Hari ini adalah peringatan 19 tahun kasus pembunuhan tersebut. Hingga kini, otak pembunuhan pejuang HAM tersebut masih tetap misterius.
Nama Munir abadi dalam sejarah perjuangan HAM di Indonesia. Aktivis gerakan hak asasi manusia itu meninggal akibat diracun ketika dalam perjalanan dengan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, 7 September 2004. Hasil autopsi menjelaskan kematian Munir akibat racun arsenik dengan kadar mematikan. Dosis sebanyak yang ditemukan di tubuh Munir, menurut ahli forensik, mampu membunuh dua gajah sekaligus, Kompas (9/7/2023).