FotografiFoto CeritaSuara Jalanan untuk Tragedi...
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suara Jalanan untuk Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan yang menewaskan 125 orang di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu insiden paling mematikan di dunia sepak bola.

Oleh
HENDRA AGUS SETYAWAN
· 1 menit baca

Rasa sedih, marah, dan kebencian masih tercium dan terasa saat melewati jalanan utama di Kota Malang, Jawa Timur. Sedih karena ratusan Aremania, pendukung Arema FC, harus tewas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim. Mereka adalah korban kerusuhan yang terjadi usai Arema FC dikalahkan oleh Persebaya Surabaya dalam pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1.

Di berbagai sudut kota berserak tulisan, melalui spanduk ukuran besar hingga kertas berukuran A4, kecaman, keprihatinan, dan amarah terkait tragedi Kanjuruhan. Beragam pesan itu dipasang di pinggir jalan, di tembok, bagian bangunan Stadion Gajayana, hingga di atas jembatan. Mencolok dan menohok bagi siapa pun yang membacanya. Nadanya sama, harus ada yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Tragedi sepak bola yang menewaskan 125 orang, 123 Aremania dan 2 anggota kepolisian.

Tulisan kecaman dan keprihatinan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan terlihat di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Tulisan kecaman dan keprihatinan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan terlihat di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

Memuat data...
Memuat data...